Mati memang misterius. Ia tidak pernah menyatakan terang-terangan kapan kedatangannya. Tapi semua makhluk wajib menyambutnya bila sesaatpun ia datang mendadak. Tak peduli dengan apapun alasan yang ia pakai.
Aku pernah memikirkan bahwa kematian itu sebenarnya sangat indah. Bukan seperti sedikit orang yang mengagungkan hidup, dunia, karir, dan derajat. Aku pernah ingin mati, tapi bukan mati yang dipaksakan, bukan pula mati yang meregang tanpa proses prasangka buruk kepada Tuhan. Tetapi mati yang berfilosofi. Aku ingin mati karena merasa kehidupanku selama ini terlalu banyak dosa, bahkan terkesan kurang produktif melahirkan sesuatu yang bermakna. Lantas untuk apa semua itu dipertahankan dengan memaksa untuk tetap terus hidup? Untuk apa berlama-lama di dunia sementara tak ada satupun yang membuat kita bersaksi senyum di hadapan Tuhan? Aku ingin cepat-cepat bertemu Ia di sana. Akan kuserahkan semua laporan pertanggungjawaban kehidupan, dan segera menerima segala konsesi hukuman, lalu kemudian tenang setelah semuanya selesai. Tapi, kematian itu belum juga datang.
0 Response to “AKU INGIN MATI BERFILOSOFI”
Posting Komentar