Never Give up!! Hurry up, Quickly!!

DI ANTARA 2 PILIHAN



Pernah terjadi "perang tanding" antara 2 pilihan di dalam batinku.

Pertama adalah pilihan untuk melanjutkan studi di SMA Pamekasan. Sedangkan yang kedua adalah tetap bertahan di Sukorejo dengan memilih SMA Ibrahimy. Pertarungan yang amat sulit ditentukan siapa pemenangnya.

Itu tidak lain karena aku punya alasan yang sama-sama kuat dari kedua pilihan tersebut. Satu sisi batinku mengatakan, "Kalau kamu ingin berkembang lebih baik, sekaranglah saatnya mengambil keputusan penting : segera pilih sekolah di SMA 2 Pamekasan. Lanjutkan di sana karena sekolah itu terkenal gudangnya anak-anak berprestasi. Barangkali kamu bisa kecipratan, syukur-syukur bisa melebihi. Sedangkan jika engkau tetap di sini, aku jamin tidak ada perubahan yang berarti. Kamu akan datar-datar saja." Rasional dan masuk akal juga.

Tetapi sisi lainnya tak mau kalah, "Percuma sobat. Apalah artinya prestasi di sektor itu kalau ternyata nuranimu tidak sejalan dengan petunjuk uluhiyah. Aku ingatkan, jika saat ini kamu mengambil keputusan untuk menghentikan petualangan keislamanmu sampai di sini, maka habislah masa 3 tahun pencarianmu tentang Islammu. Ibarat pepatah, "kemarau setahun musnah oleh hujan sehari." Ingat, itu sungguh-sungguh akan terjadi. Kenapa? Karena menurutku masa 3 tahun itu belum memadai untuk membekaskan di dalam ke-diri-anmu. Belum ada apa-apa yang bisa kau banggakan nantinya. Silahkan pilih lanjutkan di luar, itu hakmu. Tetapi bersiap saja menerima resikonya."

Benar-benar linglung aku dibuatnya. Hingga hampir menghabiskan waktu cukup lama, tetapi belum ada keputusan yang dibuat. Padahal waktu semakin mepet. Pendaftaran siswa baru di SMA 2 Pamekasan hampir ditutup. Keluarga di Pamekasan sudah tanya-tanya kepastiannya. Bapak di rumah juga sudah gusar karena aku terlalu bertele-tele, "Cepat, buat keputusan! Supaya bapak bisa siap-siap." Tinggal keputusanku yang ditunggu, hal lain sudah siap. Ijazah SMP sudah keluar, rekomendasi gampang diurus, bisa 1 hari selesai. Ongkos dan biaya penunjang sudah OK.

Justru karena desakan itu, aku semakin kalang kabut. Bagaimana ini, apa yang harus kuperbuat???

Akhirnya, di antara 2 pilihan tersebut aku dapat memutuskan. Seolah-olah ada yang membisikkan di telingaku, "Fren, tetaplah di pesantren ini. Lanjutkan perjalananmu di ranah yang sama. Yakinkan dirimu karena ada hikmah besar yang akan kau petik nantinya."

OKE-lah. Akhirnya, aku melanjutkan sekolah di SMA Ibrahimy. Kutambah pengalamanku di pesantren ini 3 tahun lagi. Bismillahirrohmanirrohim.

(Terjadi di bulan Juni 1991)

0 Response to “DI ANTARA 2 PILIHAN”